Sabtu, 10 Juni 2017

BULAN RAMADHAN & MALAM NUZUL AL QUR’AN

BULAN RAMADHAN & MALAM NUZUL AL QUR’AN

KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
Quran” merupakan “bacaan” asal kata Qaraa, kata al Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu “maqra” (yang dibaca). Di dalam al Quran sendiri ada pemakaian kata “Al Quran”, seperti dalam surat al Qiyaamah ayat 17-18, dari kata inilah kemudian dikenal dengan sebutan Al Qur’an:
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
Jadi, Al Qur’an adalah “Kalam Allah SWT, yang merupakan mu’jizat  yang diturunkan (wahyu) kepada Nabi Muhammad SAW dan yang ditulis di Mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya merupakan ibadah”. Karena ini Mu’jizat yang paling Agung, maka Allah memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya..
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ  
Terjemahan: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Qs. Al Hijr 9)
Bagi seorang mukmin, membaca Al Qur’an telah menjadi kecintaannya. Pada waktu membacanya, ia sudah merasa seolah-olah jiwanya menghadap Allah Yang Maha Kuasa; menerima amanat dan hikmah suci , memohon limpah karunia serta rahmat dan pertolongan-Nya. Membaca Al Qur’an telah menjadi wiridnya (kebiasannya) yang tertentu, baik siang ataupun malam. Dibacanya halaman demi halaman, surat demi surat, juz demi juz, akhirnya sampai khatam (tamat). Tidak ada suatu kebahagian di dalam hati seseorang mukmin melainkan bila dia dapat membaca Al Qur’an sampai khatam. Bila sudah khatam, itulah puncak dari segala kebahagiaan hatinya. Mereka membacanya dengan penuh penghayatan dan tadabbur.
÷È@Ïo?uur tb#uäöà)ø9$# ¸xÏ?ös? ÇÍÈ  
Terjemahan: “.......dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Qs. Al Muzammil 4)
Ÿxsùr& tbr㍭/ytFtƒ tb#uäöà)ø9$# ....4 ÇÑËÈ  
Terjemahan: “....... Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?.....
Disamping itu, jika dibaca dengan suara yang bagus lagi merdu, akan menambah keindahan uslubnya Al Qur’an.
زيّنو القرآن بأصواتكم –الحدث-
Terjemahan: “Hendaklah kamu sekalian hiasi Al Qur’an itu dengan suaramu yang merdu”
Lantas, apa keutamaan bagi kita membaca dan mengkaji Al Qur’an???
Mari kita hayati firman Allah ‘Azza wa Jalla berikut:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# šcqè=÷Gtƒ |=»tGÏ. «!$# (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qà)xÿRr&ur $£JÏB öNßg»uZø%yu #uŽÅ  ZpuŠÏRŸxtãur šcqã_ötƒ Zot»pgÏB `©9 uqç7s? ÇËÒÈ   óOßguŠÏjùuqãÏ9 öNèduqã_é& NèdyƒÌtƒur `ÏiB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 4 ¼çm¯RÎ) Öqàÿxî Öqà6x© ÇÌÉÈ  
Terjemahan: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan  yang tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)
Sementara itu, Diriwayatkan daripada Aisyah RA, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al-Qusyaiy An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka).
Jangan malu memulai, walaupun belum lancar membacanya. Insya Allah dengan terus belajar, ia akan menjadi orang yang mahir membaca dan memahami AL Qur’an dan mendapat tempat sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah. Dan yang terpenting akan menjadi syafaat bagi orang yang membacanya di Yaumil Akhir.
Diriwayatkan daripada Abu Umamah RA, katanya: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim).
Dalam Riwayat daripada Abu Said Al-Khudri RA daripada Nabi SAW Baginda bersabda, Allah berfirman:“Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya.(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan).
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas RA, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.”  (Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan sahih)  
Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud daripada Nabi SAW: “Bacalah Al-Qur’an karena Allah tidak menyiksa hati yang menghayati Al-Qur’an. Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman. Dan siapa mencintai Al-Qur’an, maka berilah kabar gembira.”

MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN AL-QUR’AN
Di samping keutamaan bagi kita membaca Al Qur’an, kita juga harus menghormati dan memuliakan golongan atau ahli Al Qur’an. Mari kita perhatikan ayat-ayat Allah berikut. Allah Azza wa Jalla telah berfirman:
y7Ï9ºsŒ `tBur öNÏjàyèムuŽÈµ¯»yèx© «!$# $yg¯RÎ*sù `ÏB uqø)s? É>qè=à)ø9$# ÇÌËÈ  
Terjemahan: Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. (QS Al-Hajj 22:32)
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:
y7Ï9ºsŒ `tBur öNÏjàyèムÏM»tBããm «!$# uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! yYÏã ¾ÏmÎn/u 3 ….. ÇÌÉÈ  
Terjemahan: Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.”  (QS Al-Hajj 22:30)
Demikian juga Allah berfirman:
tûïÏ%©!$#ur šcrèŒ÷sムšúüÏZÏB÷sßJø9$# ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur ÎŽötóÎ/ $tB (#qç6|¡oKò2$# Ïs)sù (#qè=yJtFôm$# $YZ»tFôgç/ $VJøOÎ)ur $YYÎ6B ÇÎÑÈ  
Terjemahan: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Azhab 33:58)
Sementara itu, dalam beberapa hadis berikut kita akan melihat bagaimana Rasul menyatakan memuliakan pengkaji Al Qur’an sama dengan mengagungkan Allah SWT. “Diriwayatkan dari Abu Musa AL-Asy’ari, katanya: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah SWT adalah memuliakan orang tua yang muslim dan pengkaji Al-Qur’an yang tidak melampau batas dan tidak menyimpang dari padanya serta memuliakan penguasa yang adil.” (Riwayat Abu Dawud dan ia hadits hasan)
Dalam Riwayat Abu Hurairah RA: “Diriwayatkan dari Nabi SAW: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, ’Siapa yang yang mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya.”  (Riwayat Bukhari). Sedangkan wali Allah termasuklah para penghafal dan pengkaji Al Qur’an.
Suatu ketika dahulu, Imam Al-Hafizh Abu Qasim Ibnu Asakir rahimahullah berkata: “Ketahuilah wahai saudaraku - mudah-mudahan Allah SWT memberikan keridhaan-Nya bagi kita dan menjadikan kita termasuk orang yang takut dan bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa yang sebenarnya bahwa daging para ulama itu beracun, kebiasaan Allah SWT dalam menyingkap tabir para pencela akan terlihat dengan sendirinya. Dan siapa melecehkan para ulama, Allah SWT menimpakan bencana atasnya sebelum kematiannya dengan kematian hati.”
Maka oleh karena itu, hormatilah orang yang berilmu dan yang menghafal Al-Quran, karena dengan ridha mereka, Niscaya Rasulullah dan Allah SWT meridhaimu.
Allah berfirman:
4 ÍxósuŠù=sù tûïÏ%©!$# tbqàÿÏ9$sƒä ô`tã ÿ¾Ín͐öDr& br& öNåkz:ŠÅÁè? îpuZ÷FÏù ÷rr& öNåkz:ÅÁムë>#xtã íOŠÏ9r& ÇÏÌÈ  
Terjemahan: “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya, takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”  (QS An-Nur 24:63)    

Diringkas ulang by Murdani bin Abdul Wahab dari kitab At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran - karya ulama besar - Abu Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi atau yang amat dikenal sebagai Iman Nawawi.
Selamat membaca, menghayati dan mengamalkannya. J

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa ke 16 JJJ