BULAN RAMADHAN & MALAM NUZUL AL
QUR’AN
KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI
AL-QUR’AN
“Quran”
merupakan “bacaan” asal kata Qaraa, kata al Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti
isim maf’ul yaitu “maqra” (yang dibaca). Di dalam al Quran sendiri ada
pemakaian kata “Al Quran”, seperti dalam surat al Qiyaamah ayat 17-18, dari
kata inilah kemudian dikenal dengan sebutan Al Qur’an:
¨bÎ) $uZøn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ #sÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ
Jadi, Al Qur’an
adalah “Kalam Allah SWT, yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (wahyu) kepada Nabi Muhammad
SAW dan yang ditulis di Mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta
membacanya merupakan ibadah”. Karena ini Mu’jizat yang paling Agung,
maka Allah memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran
selama-lamanya..
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ
Terjemahan:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya” (Qs. Al Hijr 9)
Bagi seorang
mukmin, membaca Al Qur’an telah menjadi kecintaannya. Pada waktu membacanya, ia
sudah merasa seolah-olah jiwanya menghadap Allah Yang Maha Kuasa; menerima
amanat dan hikmah suci , memohon limpah karunia serta rahmat dan
pertolongan-Nya. Membaca Al Qur’an telah menjadi wiridnya (kebiasannya) yang
tertentu, baik siang ataupun malam. Dibacanya halaman demi halaman, surat demi
surat, juz demi juz, akhirnya sampai khatam (tamat). Tidak ada suatu kebahagian
di dalam hati seseorang mukmin melainkan bila dia dapat membaca Al Qur’an
sampai khatam. Bila sudah khatam, itulah puncak dari segala kebahagiaan hatinya.
Mereka membacanya dengan penuh penghayatan dan tadabbur.
÷È@Ïo?uur tb#uäöà)ø9$# ¸xÏ?ös? ÇÍÈ
Terjemahan:
“.......dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Qs. Al Muzammil 4)
xsùr& tbrã/ytFt tb#uäöà)ø9$# ....4 ÇÑËÈ
Terjemahan:
“....... Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?.....
Disamping itu,
jika dibaca dengan suara yang bagus lagi merdu, akan menambah keindahan uslubnya
Al Qur’an.
زيّنو
القرآن بأصواتكم –الحدث-
Terjemahan:
“Hendaklah kamu sekalian hiasi Al Qur’an
itu dengan suaramu yang merdu”
Lantas,
apa keutamaan bagi kita membaca dan mengkaji Al Qur’an???
Mari kita hayati firman Allah ‘Azza wa Jalla berikut:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# cqè=÷Gt |=»tGÏ. «!$# (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qà)xÿRr&ur $£JÏB öNßg»uZø%yu #uÅ ZpuÏRxtãur cqã_öt Zot»pgÏB `©9 uqç7s? ÇËÒÈ óOßguÏjùuqãÏ9 öNèduqã_é& NèdyÌtur `ÏiB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 4 ¼çm¯RÎ) Öqàÿxî Öqà6x© ÇÌÉÈ
Terjemahan:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan
sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada
mereka dengaan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi. Agar
Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka
dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”
(QS Fathiir 35:29-30)
Sementara itu,
Diriwayatkan daripada Aisyah RA, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Orang
yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat
di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan
orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun
dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.”
(Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al-Qusyaiy
An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka).
Jangan malu memulai, walaupun belum lancar
membacanya. Insya Allah dengan terus belajar, ia akan menjadi orang yang mahir
membaca dan memahami AL Qur’an dan mendapat tempat sebagaimana yang dijanjikan
Rasulullah. Dan yang terpenting akan menjadi syafaat bagi orang yang membacanya
di Yaumil Akhir.
Diriwayatkan
daripada Abu Umamah RA, katanya: Aku mendengar Rasulullah
SAW bersabda: “Bacalah
Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi
pembacanya.” (Riwayat Muslim).
Dalam Riwayat
daripada Abu Said Al-Khudri RA daripada Nabi SAW Baginda bersabda, Allah berfirman:“Barangsiapa
disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak
sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang
Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas
perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Riwayat Tirmidzi dan
katanya: hadits hasan).
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas RA, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah
seperti rumah yang roboh.” (Riwayat
Tirmidzi dan katanya: hadits hasan sahih)
Ad-Darimi
meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud daripada Nabi SAW: “Bacalah
Al-Qur’an karena Allah tidak menyiksa hati yang menghayati Al-Qur’an. Dan
sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di
dalamnya, dia pun aman. Dan siapa mencintai Al-Qur’an, maka berilah kabar
gembira.”
MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN
AL-QUR’AN
Di samping keutamaan bagi kita
membaca Al Qur’an, kita juga harus menghormati dan memuliakan golongan atau
ahli Al Qur’an. Mari kita perhatikan ayat-ayat Allah berikut. Allah Azza
wa Jalla telah berfirman:
y7Ï9ºs `tBur öNÏjàyèã uȵ¯»yèx© «!$# $yg¯RÎ*sù `ÏB uqø)s? É>qè=à)ø9$# ÇÌËÈ
Terjemahan: Dan
barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari
ketaqwaan hati. (QS Al-Hajj 22:32)
Dalam ayat
yang lain, Allah berfirman:
y7Ï9ºs `tBur öNÏjàyèã ÏM»tBããm «!$# uqßgsù ×öyz ¼ã&©! yYÏã ¾ÏmÎn/u 3 ….. ÇÌÉÈ
Terjemahan: Demikianlah
(perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi
Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (QS Al-Hajj 22:30)
Demikian juga
Allah berfirman:
tûïÏ%©!$#ur crè÷sã úüÏZÏB÷sßJø9$# ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur ÎötóÎ/ $tB (#qç6|¡oKò2$# Ïs)sù (#qè=yJtFôm$# $YZ»tFôgç/ $VJøOÎ)ur $YYÎ6B ÇÎÑÈ
Terjemahan: “Dan
orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang
mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang
nyata.” (QS Al-Azhab 33:58)
Sementara
itu, dalam beberapa hadis berikut kita akan melihat bagaimana Rasul menyatakan
memuliakan pengkaji Al Qur’an sama dengan mengagungkan Allah SWT. “Diriwayatkan dari
Abu Musa AL-Asy’ari, katanya: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya termasuk
mengagungkan Allah SWT adalah memuliakan orang tua yang muslim dan pengkaji
Al-Qur’an yang tidak melampau batas dan tidak menyimpang dari padanya serta
memuliakan penguasa yang adil.” (Riwayat Abu Dawud dan ia hadits hasan)
Dalam Riwayat
Abu Hurairah RA: “Diriwayatkan dari Nabi SAW: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman,
’Siapa yang yang mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang
kepadanya.” (Riwayat Bukhari). Sedangkan wali Allah termasuklah
para penghafal dan pengkaji Al Qur’an.
Suatu ketika dahulu, Imam
Al-Hafizh Abu Qasim Ibnu Asakir rahimahullah berkata: “Ketahuilah wahai
saudaraku - mudah-mudahan Allah SWT memberikan keridhaan-Nya bagi kita dan menjadikan kita
termasuk orang yang takut dan bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa yang sebenarnya
bahwa daging para ulama itu beracun, kebiasaan Allah SWT dalam menyingkap tabir para pencela
akan terlihat dengan sendirinya. Dan siapa melecehkan para ulama, Allah SWT menimpakan
bencana atasnya sebelum kematiannya dengan kematian hati.”
Maka oleh
karena itu, hormatilah orang yang berilmu dan yang menghafal Al-Quran, karena
dengan ridha mereka, Niscaya Rasulullah dan Allah SWT meridhaimu.
Allah berfirman:
4 Íxósuù=sù tûïÏ%©!$# tbqàÿÏ9$sä ô`tã ÿ¾ÍnÍöDr& br& öNåkz:ÅÁè? îpuZ÷FÏù ÷rr& öNåkz:ÅÁã ë>#xtã íOÏ9r& ÇÏÌÈ
Terjemahan: “Maka
hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya, takut akan ditimpa cobaan
atau ditimpa azab yang pedih.” (QS
An-Nur 24:63)
Diringkas ulang by Murdani bin Abdul Wahab dari kitab At-Tibyaan
fii Aadaabi Hamalatil Quran - karya ulama besar - Abu Zakariya Yahya Muhyiddin
bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi atau yang amat dikenal sebagai Iman Nawawi.
Selamat membaca, menghayati dan
mengamalkannya. J
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa ke 16 JJJ


Tidak ada komentar:
Posting Komentar