Kamis, 30 Desember 2021

3 Kesamaan Jenjang SMA dengan Jenjang Perkuliahan di Kurikulum 2022

 3 Kesamaan Jenjang SMA dengan Jenjang Perkuliahan di Kurikulum 2022

Kurikulum 2022 di setiap jenjang memiliki karakteristiknya masing-masing, tidak terkecuali pada Jenjang SMA. Salah satu karakteristik dari Jenjang SMA yakni tidak diberlakukannya program peminatan dan penjurusan. Maksudnya program peminatan atau penjurusan bukan berarti benar-benar dihapuskan. Tetapi siswa bebas memilih mata pelajaran peminatan atau kelompok mata pelajaran sesuai bakat dan minatnya. Sehingga tidak lagi adanya, pengelompokan Anak IPA dan IPS yang seringkali menimbulkan kesenjangan antara Anak IPA dan Anak IPS.
Selain hal tersebut, ternyata karakteristik Kurikulum 2022 di jenjang SMA hampir mirip dan memiliki kesamaan dengan jenjang perkuliahan. Beberapa kesamaan karakteristik kurikulum 2022 di jenjang SMA dengan jenjang perkuliahan. Sebagai berikut.

1. Dapat Memilih Mata Pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya

Siswa bisa memilih Mapel yang sesuai minat, bakat dan aspirasinya. Jadi khusus 11 dan 12 SMA tidak ada lagi penjurusan, siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai kebutuhan dan minat siswa. Tidak semua mata pelajaran harus diambil dan dikuasai oleh siswa.  Sesuai paparan Kemendikbud mengenai Kurikulum 2022 menerangkan, “Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari kelompok Mapel Wajib dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat dan aspirasinya.”
Siswa tetap harus mempelajari mata pelajaran yang esensial yaitu Mapel Wajib tetapi siswa juga bisa mengambil mata pelajaran peminatan dari 2 kelompok mata pelajaran saja sebagaimana syarat minimum. Meskipun sekolahnya membuka 3 kelompok mata pelajaran. mata pelajaran dari kelompok IPA, IPS, Bahasa dan Vokasi.

Sehingga, siswa dapat memilih dan merumuskan mata pelajaran dari kelompok tersebut, kira-kira sinkronnya ketika siswa ingin kuliahnya di jurusan apa yang diinginkan.

Agar lebih mudah memahami, terdapat contoh ilustrasi untuk pemilihan mata pelajaran SMA kelas 11-12 yang dipaparkan Kemendikbud. Misalnya “Ani memiliki impian dan cita-cita menjadi dokter. Lalu mata pelajaran apa saja yang harus dipilih oleh Ani?

Jawabannya Ani tetap wajib mengambil kelompok Mata Pelajaran Umum atau Wajib seperti diantaranya Agama dan Kepercayaan kepada Tuhan YME, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika. Bahasa Inggris, Seni dan Prakarya, Pendidikan Jasmani.

Adapun mata pelajaran peminatan yang sesuai dengan cita-cita Ani sebagai dokter adalah

Kelompok Mata Pelajaran MIPA yaitu Kimia dan Biologi. Karena dalam ilmu kedokteran akan lebih banyak membahas ilmu anatomi tubuh manusia yang notabenya ada pada Ilmu Biologi. Dan juga dalam ilmu Kedokteran juga akan mempelajari obat-obatan yang berkaitan dengan ilmu kimia.

Kelompok Mata Pelajaran IPS yaitu Sosiologi. Ani memilih ilmu Sosiologi. Karena dalam Ilmu kedokteran, juga akan sering berinteraksi dengan pasien ataupun masyarakat sehingga Ilmu Sosiologi tetap diperlukan.

Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya yaitu Bahasa Inggris tingkat lanjut. Ani memilih Ilmu Bahasa Inggris tingkat lanjut, karena dalam kedokteran, sebagian besar istilah -istilah kedokteran lebih banyak yang berbahasa inggris.

Seperti halnya di jenjang perkuliahan. Dimana terdapat Mata Kuliah Umum yang harus diambil dan Mata Kuliah Kosentrasi sesuai kebutuhan mahasiswa. Contohnya Jenjang Perkuliahan pada Jurusan Pendidikan di awal Semester 1 dan Semester 2 harus mengambil Mata Kuliah Umum seperti Pendidikan Agama, Pancasila dan lainnya. Beserta Mata Kuliah Jurusan seperti Teori Belajar, Perencanaan Pembelajaran dan lainnya.

2. Proses pembelajaran bisa menggunakan sistem SKS di Kurikulum 2022

Terdapat regulasi atau aturan mengenai hal tersebut. Sesuai Keputusan Mendikbud No. 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak. Sebelumnya, Kurikulum 2022 sudah diterapkan di 2500 Sekolah Penggerak, itu mengapa menggunakan regulasi ini.

Isi dari Keputusan Mendikbud No. 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak Pada Struktur Kurikulum SMA menyebutkan “Beban belajar dapat dilaksanakan dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem Paket merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya mengikuti beban belajar dan mata pelajaran sesuai dengan yang tercantum dalam struktur kurikulum. SKS merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang dirancang untuk melayani peserta didik. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan/atau kecepatan belajar dalam menyelesaikan kurikulum pada satuan Pendidikan“. (Unduh Mendikbud No. 371/M/2021)

Tentunya, tidak asing bagi guru yang pernah menempuh Pendidikan Jenjang Sarjana atau S1 tentang Sistem Paket Semester atau Semester (SKS). Dimana, kita dapat mengambil Mata Kuliah yang disediakan atau ditawarkan oleh Jurusan. Yang terdiri Mata Kuliah Umum atau Wajib dan Mata Kuliah Peminatan atau Kosentrasi sesuai Jurusan. Dengan total 24 SKS jika IP memenuhi diatas 3,50 dan jika dibawah 3,50 hanya bisa mengambil total 22 SKS.

3. Membuat Essai Ilmiah Sebagai Syarat Kelulusan di Kurikulum 2022

Siswa SMA harus menyusun Esai IImiah sebagai syarat lulus. Seperti halnya di jenjang Sarjana harus menyelesaikan Pendidikan dengan syarat harus menyusun skripsi.

Namun, jangan khawatir karena Esai Ilmiah tidak sesulit seperti skripsi. Esai Ilmiah disusun untuk melatih berpikir ilmiah, sistematis dan analitis serta berkaitan dengan kemampuan literasi siswa.  Hal telah ini dipaparkan oleh Kemendikbud, yang menyebutkan,  “Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajaran Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.”

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Murdani bin Abdul Wahab

Senin, 16 September 2019

Di Masjid Biru Turki Terajut Sebuah Harapan



Di Masjid Biru Turki Terajut Sebuah Harapan


Tidak selamanya derita dan sengsara dapat menyertai hidup seseorang, ada kalanya berubah, atau berganti dengan wujud lain. Karena hidup adalah seperti bunga, tidak selamanya kuncup dan redup. Kelak, suatu ketika akan tiba masa mekarnya, dan menabur aroma pada setiap orang di sekitarnya. Demikian juga dengan kisah Abdullah dalam novel “DI MASJID BIRU TURKI; Terajut Sebuah Harapan” karya Mundzir Abdullah. Kisah ini berawal dari rumah pengajian di kecamatan Lapang, Aceh Utara, menjadi guru ngaji dan da’i lokal. Kemudian, menjadi pedagang garam dari rumah ke rumah. Dengan hati yakin, tulus dan sabar, penjual keliling ini akhirnya sanggup menginjakkan kakinya di tanah haram bersama ibunya tercinta.


Di tanah suci, Abdullah bertemu dengan sahabat ayahnya, setelah berkenalan dan menceritakan latar belakangnya, langsung dia mengajak Abdullah mengunjungi Istambul Turkey untuk jalan-jalan, menikmati suasana negeri peninggalan Kerajaan Islam Turki Utsmaniyah. Sampai di Istambul menyempatkan diri singgah di Masjid Biru yang dikenal unik dengan ukiran-ukiran gaya Timur Tengah. Di situlah sahabat ayahnya menyampaikan janji yang pernah diucapkan dulu bersama ayahnya. Janji untuk hidup berbesan, secara sepihak tanpa diketahui anaknya, Abdullah dinikahkan dengan Izzaty.

Sepulang dari Turki, Abdullah berangkat ke Jakarta untuk mencari istri tercinta. Dalam pencarian itu, Abdullah menempuh lika-liku yang cukup seru dan menegangkan. Bagaimanakah kelanjutan kisahnya, selamat membaca, mungkin dengan membaca novel tersebut banyak hikmah yang dapat Anda petik. Karena Abdullah dalam perjuangannya ini berpegang kokoh pada tali yang tak pernah putus, tak pernah basah disiram hujan dan tak pernah hangus terbakar api.



Bermodal itulah, Abdullah meraih kejayaan, menjadi orang megah, tokoh kenamaan yang disanjung banyak orang. Kini, jiwa dan budinya mekar bagaikan “Seulanga” yang menebar harum ke seantero Nusantara. Silahkan membaca, mungkin juga Anda akan muncul sebagai tokoh megah berikutnya setelah menyimak dan mengikuti jejak perjuangan Abdullah. Mekar setelah redup dan kuncup, itulah perjalanan hidup.


“Alhamdulillah, sesuatu yang membanggakan dengan kehadiran sebuah novel yang bernuansa Islami Modern karya penulis Aceh. Kisah dalam novel ini sangat menggugah, dengan mengangkat kisah cinta berlatar belakang kehidupan di Aceh. Semoga novel ini menjadi inspirasi untuk diangkat ke layar lebar dan terutama menarik minat masyarakat Aceh khususnya generasi muda untuk meningkatkan budaya membaca dan menulis. “DI MASJID BIRU TURKI; Terajut Sebuah Harapan” sebuah karya sastra yang edukatif dan harus dibaca” (Akmal Hanif, CEO Elhanief Group juga Penulis Buku “Jatuh itu Nikmat”).


Written by Murdani bin Abdul Wahab



https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1610556152414061&set=pcb.1610556289080714&type=3&theater

Buku ini dapat dicek di katalog Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tautan ini:

https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku…

Berminat mau beli?, kunjungi langsung postingan di toko online Jejak Publisher berikut http://jejakpublisher.com/product/di-masjid-biru-turki/

Atau hubungi langsung kontak penulis di Nomor +62 812-6094-4912. Cetakan pertama terbatas!! Hubungi segera penulis nya.

Senin, 27 Agustus 2018

Para Masyaikh INSIS BAKTIYA

Kebersamaan dengan para Masyaikh Ma'had Aly Samudera Pase,, Kebersamaan dalam perbedaan menentramkan jiwa-jiwa yang terurai..

Kamis, 16 Agustus 2018

Sabtu, 10 Juni 2017

BULAN RAMADHAN & MALAM NUZUL AL QUR’AN

BULAN RAMADHAN & MALAM NUZUL AL QUR’AN

KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
Quran” merupakan “bacaan” asal kata Qaraa, kata al Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu “maqra” (yang dibaca). Di dalam al Quran sendiri ada pemakaian kata “Al Quran”, seperti dalam surat al Qiyaamah ayat 17-18, dari kata inilah kemudian dikenal dengan sebutan Al Qur’an:
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
Jadi, Al Qur’an adalah “Kalam Allah SWT, yang merupakan mu’jizat  yang diturunkan (wahyu) kepada Nabi Muhammad SAW dan yang ditulis di Mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya merupakan ibadah”. Karena ini Mu’jizat yang paling Agung, maka Allah memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya..
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ  
Terjemahan: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Qs. Al Hijr 9)
Bagi seorang mukmin, membaca Al Qur’an telah menjadi kecintaannya. Pada waktu membacanya, ia sudah merasa seolah-olah jiwanya menghadap Allah Yang Maha Kuasa; menerima amanat dan hikmah suci , memohon limpah karunia serta rahmat dan pertolongan-Nya. Membaca Al Qur’an telah menjadi wiridnya (kebiasannya) yang tertentu, baik siang ataupun malam. Dibacanya halaman demi halaman, surat demi surat, juz demi juz, akhirnya sampai khatam (tamat). Tidak ada suatu kebahagian di dalam hati seseorang mukmin melainkan bila dia dapat membaca Al Qur’an sampai khatam. Bila sudah khatam, itulah puncak dari segala kebahagiaan hatinya. Mereka membacanya dengan penuh penghayatan dan tadabbur.
÷È@Ïo?uur tb#uäöà)ø9$# ¸xÏ?ös? ÇÍÈ  
Terjemahan: “.......dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (Qs. Al Muzammil 4)
Ÿxsùr& tbr㍭/ytFtƒ tb#uäöà)ø9$# ....4 ÇÑËÈ  
Terjemahan: “....... Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?.....
Disamping itu, jika dibaca dengan suara yang bagus lagi merdu, akan menambah keindahan uslubnya Al Qur’an.
زيّنو القرآن بأصواتكم –الحدث-
Terjemahan: “Hendaklah kamu sekalian hiasi Al Qur’an itu dengan suaramu yang merdu”
Lantas, apa keutamaan bagi kita membaca dan mengkaji Al Qur’an???
Mari kita hayati firman Allah ‘Azza wa Jalla berikut:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# šcqè=÷Gtƒ |=»tGÏ. «!$# (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qà)xÿRr&ur $£JÏB öNßg»uZø%yu #uŽÅ  ZpuŠÏRŸxtãur šcqã_ötƒ Zot»pgÏB `©9 uqç7s? ÇËÒÈ   óOßguŠÏjùuqãÏ9 öNèduqã_é& NèdyƒÌtƒur `ÏiB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 4 ¼çm¯RÎ) Öqàÿxî Öqà6x© ÇÌÉÈ  
Terjemahan: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan  yang tidak akan merugi. Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35:29-30)
Sementara itu, Diriwayatkan daripada Aisyah RA, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al-Qusyaiy An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka).
Jangan malu memulai, walaupun belum lancar membacanya. Insya Allah dengan terus belajar, ia akan menjadi orang yang mahir membaca dan memahami AL Qur’an dan mendapat tempat sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah. Dan yang terpenting akan menjadi syafaat bagi orang yang membacanya di Yaumil Akhir.
Diriwayatkan daripada Abu Umamah RA, katanya: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim).
Dalam Riwayat daripada Abu Said Al-Khudri RA daripada Nabi SAW Baginda bersabda, Allah berfirman:“Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya.(Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan).
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas RA, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.”  (Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan sahih)  
Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud daripada Nabi SAW: “Bacalah Al-Qur’an karena Allah tidak menyiksa hati yang menghayati Al-Qur’an. Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman. Dan siapa mencintai Al-Qur’an, maka berilah kabar gembira.”

MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN AL-QUR’AN
Di samping keutamaan bagi kita membaca Al Qur’an, kita juga harus menghormati dan memuliakan golongan atau ahli Al Qur’an. Mari kita perhatikan ayat-ayat Allah berikut. Allah Azza wa Jalla telah berfirman:
y7Ï9ºsŒ `tBur öNÏjàyèムuŽÈµ¯»yèx© «!$# $yg¯RÎ*sù `ÏB uqø)s? É>qè=à)ø9$# ÇÌËÈ  
Terjemahan: Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. (QS Al-Hajj 22:32)
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:
y7Ï9ºsŒ `tBur öNÏjàyèムÏM»tBããm «!$# uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! yYÏã ¾ÏmÎn/u 3 ….. ÇÌÉÈ  
Terjemahan: Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.”  (QS Al-Hajj 22:30)
Demikian juga Allah berfirman:
tûïÏ%©!$#ur šcrèŒ÷sムšúüÏZÏB÷sßJø9$# ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur ÎŽötóÎ/ $tB (#qç6|¡oKò2$# Ïs)sù (#qè=yJtFôm$# $YZ»tFôgç/ $VJøOÎ)ur $YYÎ6B ÇÎÑÈ  
Terjemahan: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Azhab 33:58)
Sementara itu, dalam beberapa hadis berikut kita akan melihat bagaimana Rasul menyatakan memuliakan pengkaji Al Qur’an sama dengan mengagungkan Allah SWT. “Diriwayatkan dari Abu Musa AL-Asy’ari, katanya: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah SWT adalah memuliakan orang tua yang muslim dan pengkaji Al-Qur’an yang tidak melampau batas dan tidak menyimpang dari padanya serta memuliakan penguasa yang adil.” (Riwayat Abu Dawud dan ia hadits hasan)
Dalam Riwayat Abu Hurairah RA: “Diriwayatkan dari Nabi SAW: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, ’Siapa yang yang mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya.”  (Riwayat Bukhari). Sedangkan wali Allah termasuklah para penghafal dan pengkaji Al Qur’an.
Suatu ketika dahulu, Imam Al-Hafizh Abu Qasim Ibnu Asakir rahimahullah berkata: “Ketahuilah wahai saudaraku - mudah-mudahan Allah SWT memberikan keridhaan-Nya bagi kita dan menjadikan kita termasuk orang yang takut dan bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa yang sebenarnya bahwa daging para ulama itu beracun, kebiasaan Allah SWT dalam menyingkap tabir para pencela akan terlihat dengan sendirinya. Dan siapa melecehkan para ulama, Allah SWT menimpakan bencana atasnya sebelum kematiannya dengan kematian hati.”
Maka oleh karena itu, hormatilah orang yang berilmu dan yang menghafal Al-Quran, karena dengan ridha mereka, Niscaya Rasulullah dan Allah SWT meridhaimu.
Allah berfirman:
4 ÍxósuŠù=sù tûïÏ%©!$# tbqàÿÏ9$sƒä ô`tã ÿ¾Ín͐öDr& br& öNåkz:ŠÅÁè? îpuZ÷FÏù ÷rr& öNåkz:ÅÁムë>#xtã íOŠÏ9r& ÇÏÌÈ  
Terjemahan: “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya, takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”  (QS An-Nur 24:63)    

Diringkas ulang by Murdani bin Abdul Wahab dari kitab At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran - karya ulama besar - Abu Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi atau yang amat dikenal sebagai Iman Nawawi.
Selamat membaca, menghayati dan mengamalkannya. J

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa ke 16 JJJ